Siang itu sangat panas. Terlalu panas sehingga banyak orang yang memutuskan untuk tidak keluar rumah dan hanya bermalas malasan sepanjang hari. Hawa yang panas tersebut dirasakan juga oleh seorang alien perempuan yang bernama Sour Yoghurt. Ia adalah seorang alien baik hati yang mempunyai rambut warna pink dan memakai baju berlengan putung berwarna ungu dengan sepatu boots tinggi berwarna perak. Terlihat seperti gadis modis pada umumnya, minus tanduk alien pink di atas kepalanya.
Seperti biasa, Sour berjalan jalan mengelilingi dunia menaiki UFO nya yang berwarna hijau dengan damai. Namun, hari ini panasnya sudah keterlaluan sehingga membuat perjalanannya tidak sedamai biasanya. Setelah cuaca yang panas sudah cukup untuk membakar kesabarannya, ia pun bergegas pergi menuju polisi pengatur cuaca yang berada di atas langit untuk melakukan protes.
Cuaca diseluruh dunia diatur didalam suatu ruangan berteknologi modern yang dikendalikan oleh seorang polisi. Disana, terdapat tombol berwarna warni dan tuas beraneka rupa yang dapat mengubah cuaca diseluruh dunia. Saat Sour tiba disana, ternyata ruangan itu kosong! Kecewa tidak bisa melakukan protes, Sour pun bersuka cita untuk menyambut mainan baru dihadapannya.
Ia duduk dikursi pengendali cuaca dan menekan semua tombol berwarna hijau. Terlihat dimonitor besar didepannya, seluruh dunia sedang dilanda badai kue. Sour pun menjadi terkagum akan prestasi yang barusan ia lakukan, dan akan kecanggihan alat ini.
Dengan segera, ia bereksperimen untuk menekan beberapa tombol warna pink, kuning dan coklat, serta beberapa tuas bergerigi. Lalu, seluruh dunia pun dilanda hujan uang dan semua orang terlihat bahagia. Sour jadi semakin menyukai alat pengendali cuaca ini. Ia pun melanjutkan eksperimennya dengan berbagai macam kombinasi sehingga terciptalah gerimis coklat, angin telur puyuh, dan tornado badak bercula tiga. Semua terjadi dalam selang waktu beberapa menit diseluruh dunia.
Namun, polisi pengatur cuaca tiba tiba saja kembali dari istirahat makan siangnya dan langsung meneriaki Sour.
“NYOOO!! APA YANG KAMU LAKUKAN!!” Sour yang tersentak kaget langsung memutar kursinya menghadap sang polisi.
“Aku sedang mengendalikan cuaca, tehe~” Dengan polos, Sour menjawab pertanyaan polisi tersebut.
“Tidak boleh! Turun dari kursi itu dan kembalikan dunia seperti semula!” Polisi tersebut menjadi marah mendengar jawaban Sour.
“Eh, tapi kan kalau aku turun dari kursi, bagaimana aku bisa mengembalikan dunia seperti semula?” Sour masih menjawab dengan nada polosnya.
“Benar juga ya.. nyooo… tapi pokoknya, kamu harus turun dari kursi itu sekarang juga!!” Polisi itu menyadari kekeliruannya dan terus menyuruh Sour pergi.
“Tidak mau! Aku tidak akan membiarkan dunia diselimuti panas lagi seperti yang kau lakukan!” Merasa mainan barunya akan direbut, Sour pun menolaknya dengan alasan yang dibuat buatnya. Namun ia mengakui bahwa sedikit banyak, ia merasa menjadi seperti pahlawan bagi para manusia di dunia.
“Nyoo!! Aku membuat dunia panas bukan tanpa alasan nyoo!! Sudah terlalu banyak kejahatan yang manusia lakukan, dan saatnya mereka mendinginkan kepala di dalam rumah untuk sementara, nyoo!!” Polisi itu pun berdebat dengan alasannya. Memang semenjak cuaca menjadi panas, tingkat kejahatan berkurang karena para penjahat menjadi malas melakukan kejahatan.
“Kau membuat manusia menjadi tidak produktif, dan itu faktanya! Lihat, aku bisa membuat mereka semakin sehat karena badai kue, aku bisa membuat mereka semakin kaya dengan hujan uang! Seharusnya aku yang menjadi pengendali cuaca disini, bukan kamu!” Sour tetap akan pendiriannya mempertahankan posisinya dikursi tersebut.
“ITU BAHKAN APA YANG KAMU LAKUKAN, NYOO!! Cepat turun dari kursi itu!” Polisi itu kaget akan apa yang telah Sour lakukan, dan semakin bersikeras menyuruh Sour pergi. Namun Sour yang keras kepala malah meronta ronta.
“Tidak mauuuuuuuuuuu!!” Sour menggerakan tangannya menyentuh tombol tombol yang ada disekitarnya. Polisi itu kontan saja kaget dan panik karena disekitar Sour ada satu tombol berwarna merah dengan lambang tengkorak yang tidak boleh ditekan. Jika ditekan, maka dunia akan hancur.
“Nyoo nyoo nyoo, baiklah baiklah, kamu boleh duduk dikursi itu, tapi tenang dulu, tenang nyoo…” Sang polisi memutuskan untuk menuruti keinginan egois Sour untuk keselamatan dunia, sambil mencari cara agar Sour bisa lengah dan menjauh dari kursi itu.
“Benarkah? Asik~” Sour kembali bermain dengan alat itu kembali. Polisi pengatur cuaca hanya bisa menghela nafas dan memikirkan taktik selanjutnya.
“Nyoo, kamu bingung akan fungsi tombol itu kan? Mari aku bantu…”
“Tidak usah! Aku lebih suka melakukannya sendiri” Sour dengan mentah mentah menolak tawaran polisi itu. Dan tiba tiba dari layar monitor muncullah gerimis tiang listrik diseluruh dunia. Sang polisi semakin bertambah khawatir.
“Ta-tapi aku bisa mengajarkan kombinasi cuaca rahasia nyoo..”
“Seperti?” Mata Sour sedikit berbinar mendengar kata ‘rahasia’
“Se-seperti, gerimis sakura?” Polisi itu mencoba menawarkan cuaca yang sekiranya aman untuk dunia dan membuat Sour tertarik.
“Ah, terlalu biasa”
“Hu-hujan pelangi!” Sour menjadi sedikit tertarik ketika membayangkan pelangi dimana mana. Namun membandingkannya dengan mainan dihadapanya, ia berpikir bahwa itu tidak sepadan.
“Tidak mau!” Sour membalikkan badannya dan mulai menekan tombol tombol cuaca lagi. Dimonitor terlihat angin kacamata melanda dunia. Polisi yang sudah lemas dan pasrah akhirnya mengeluarkan jurus terakhirnya.
“…. Badai cheesecake…”
Dengan serta merta, mata Sour bersinar. Ia turun menuju polisi dan mengangkatnya ke atas kursi pengendali cuaca. Sour memang sangat menyukai cheesecake buatan manusia. Membayangkan ia bisa memakan cheesecake sepuasnya, merupakan tawaran yang sangat indah untuk ditukar dengan pengendalian cuaca.
“Silahkan tuan polisi..” Sour tersenyum manis kepada sang polisi. Namun polisi itu hanya bisa memasang wajah kemenangan.
“Tapi aku bohong, nyoo! Sekarang kamu tidak bisa mengendalikan cuaca lagi, nyohahahaha..”
“Apa?!” Merasa kesal sudah dibohongi, Sour pun mengamuk. Ia menekan semua tombol yang dapat diraihnya. Polisi itu menjadi panik kembali karena Sour cukup dekat dengan tombol terlarang.
“Tunggu tunggu!! Jangan sentuh tombol merah dengan lambang tengkorak itu!!”
“Eh? Yang ini?” Sour menunjuk ke tombol yang dimaksud oleh polisi.
“Iya jangan!!” Polisi semakin panik dan berusaha menghalangi tangan Sour yang mendekati tombol tersebut.
“Baiklah, memang apa yang akan terjadi jika aku menekannya?”
“Dunia akan hancur nyoo..”
“Seperti?”
“Seperti ini” Polisi itu dengan polosnya menekan tombol terlarang. Dan bum! Dengan seketika dunia menjadi hancur.
Tamat
Seperti biasa, Sour berjalan jalan mengelilingi dunia menaiki UFO nya yang berwarna hijau dengan damai. Namun, hari ini panasnya sudah keterlaluan sehingga membuat perjalanannya tidak sedamai biasanya. Setelah cuaca yang panas sudah cukup untuk membakar kesabarannya, ia pun bergegas pergi menuju polisi pengatur cuaca yang berada di atas langit untuk melakukan protes.
Cuaca diseluruh dunia diatur didalam suatu ruangan berteknologi modern yang dikendalikan oleh seorang polisi. Disana, terdapat tombol berwarna warni dan tuas beraneka rupa yang dapat mengubah cuaca diseluruh dunia. Saat Sour tiba disana, ternyata ruangan itu kosong! Kecewa tidak bisa melakukan protes, Sour pun bersuka cita untuk menyambut mainan baru dihadapannya.
Ia duduk dikursi pengendali cuaca dan menekan semua tombol berwarna hijau. Terlihat dimonitor besar didepannya, seluruh dunia sedang dilanda badai kue. Sour pun menjadi terkagum akan prestasi yang barusan ia lakukan, dan akan kecanggihan alat ini.
Dengan segera, ia bereksperimen untuk menekan beberapa tombol warna pink, kuning dan coklat, serta beberapa tuas bergerigi. Lalu, seluruh dunia pun dilanda hujan uang dan semua orang terlihat bahagia. Sour jadi semakin menyukai alat pengendali cuaca ini. Ia pun melanjutkan eksperimennya dengan berbagai macam kombinasi sehingga terciptalah gerimis coklat, angin telur puyuh, dan tornado badak bercula tiga. Semua terjadi dalam selang waktu beberapa menit diseluruh dunia.
Namun, polisi pengatur cuaca tiba tiba saja kembali dari istirahat makan siangnya dan langsung meneriaki Sour.
“NYOOO!! APA YANG KAMU LAKUKAN!!” Sour yang tersentak kaget langsung memutar kursinya menghadap sang polisi.
“Aku sedang mengendalikan cuaca, tehe~” Dengan polos, Sour menjawab pertanyaan polisi tersebut.
“Tidak boleh! Turun dari kursi itu dan kembalikan dunia seperti semula!” Polisi tersebut menjadi marah mendengar jawaban Sour.
“Eh, tapi kan kalau aku turun dari kursi, bagaimana aku bisa mengembalikan dunia seperti semula?” Sour masih menjawab dengan nada polosnya.
“Benar juga ya.. nyooo… tapi pokoknya, kamu harus turun dari kursi itu sekarang juga!!” Polisi itu menyadari kekeliruannya dan terus menyuruh Sour pergi.
“Tidak mau! Aku tidak akan membiarkan dunia diselimuti panas lagi seperti yang kau lakukan!” Merasa mainan barunya akan direbut, Sour pun menolaknya dengan alasan yang dibuat buatnya. Namun ia mengakui bahwa sedikit banyak, ia merasa menjadi seperti pahlawan bagi para manusia di dunia.
“Nyoo!! Aku membuat dunia panas bukan tanpa alasan nyoo!! Sudah terlalu banyak kejahatan yang manusia lakukan, dan saatnya mereka mendinginkan kepala di dalam rumah untuk sementara, nyoo!!” Polisi itu pun berdebat dengan alasannya. Memang semenjak cuaca menjadi panas, tingkat kejahatan berkurang karena para penjahat menjadi malas melakukan kejahatan.
“Kau membuat manusia menjadi tidak produktif, dan itu faktanya! Lihat, aku bisa membuat mereka semakin sehat karena badai kue, aku bisa membuat mereka semakin kaya dengan hujan uang! Seharusnya aku yang menjadi pengendali cuaca disini, bukan kamu!” Sour tetap akan pendiriannya mempertahankan posisinya dikursi tersebut.
“ITU BAHKAN APA YANG KAMU LAKUKAN, NYOO!! Cepat turun dari kursi itu!” Polisi itu kaget akan apa yang telah Sour lakukan, dan semakin bersikeras menyuruh Sour pergi. Namun Sour yang keras kepala malah meronta ronta.
“Tidak mauuuuuuuuuuu!!” Sour menggerakan tangannya menyentuh tombol tombol yang ada disekitarnya. Polisi itu kontan saja kaget dan panik karena disekitar Sour ada satu tombol berwarna merah dengan lambang tengkorak yang tidak boleh ditekan. Jika ditekan, maka dunia akan hancur.
“Nyoo nyoo nyoo, baiklah baiklah, kamu boleh duduk dikursi itu, tapi tenang dulu, tenang nyoo…” Sang polisi memutuskan untuk menuruti keinginan egois Sour untuk keselamatan dunia, sambil mencari cara agar Sour bisa lengah dan menjauh dari kursi itu.
“Benarkah? Asik~” Sour kembali bermain dengan alat itu kembali. Polisi pengatur cuaca hanya bisa menghela nafas dan memikirkan taktik selanjutnya.
“Nyoo, kamu bingung akan fungsi tombol itu kan? Mari aku bantu…”
“Tidak usah! Aku lebih suka melakukannya sendiri” Sour dengan mentah mentah menolak tawaran polisi itu. Dan tiba tiba dari layar monitor muncullah gerimis tiang listrik diseluruh dunia. Sang polisi semakin bertambah khawatir.
“Ta-tapi aku bisa mengajarkan kombinasi cuaca rahasia nyoo..”
“Seperti?” Mata Sour sedikit berbinar mendengar kata ‘rahasia’
“Se-seperti, gerimis sakura?” Polisi itu mencoba menawarkan cuaca yang sekiranya aman untuk dunia dan membuat Sour tertarik.
“Ah, terlalu biasa”
“Hu-hujan pelangi!” Sour menjadi sedikit tertarik ketika membayangkan pelangi dimana mana. Namun membandingkannya dengan mainan dihadapanya, ia berpikir bahwa itu tidak sepadan.
“Tidak mau!” Sour membalikkan badannya dan mulai menekan tombol tombol cuaca lagi. Dimonitor terlihat angin kacamata melanda dunia. Polisi yang sudah lemas dan pasrah akhirnya mengeluarkan jurus terakhirnya.
“…. Badai cheesecake…”
Dengan serta merta, mata Sour bersinar. Ia turun menuju polisi dan mengangkatnya ke atas kursi pengendali cuaca. Sour memang sangat menyukai cheesecake buatan manusia. Membayangkan ia bisa memakan cheesecake sepuasnya, merupakan tawaran yang sangat indah untuk ditukar dengan pengendalian cuaca.
“Silahkan tuan polisi..” Sour tersenyum manis kepada sang polisi. Namun polisi itu hanya bisa memasang wajah kemenangan.
“Tapi aku bohong, nyoo! Sekarang kamu tidak bisa mengendalikan cuaca lagi, nyohahahaha..”
“Apa?!” Merasa kesal sudah dibohongi, Sour pun mengamuk. Ia menekan semua tombol yang dapat diraihnya. Polisi itu menjadi panik kembali karena Sour cukup dekat dengan tombol terlarang.
“Tunggu tunggu!! Jangan sentuh tombol merah dengan lambang tengkorak itu!!”
“Eh? Yang ini?” Sour menunjuk ke tombol yang dimaksud oleh polisi.
“Iya jangan!!” Polisi semakin panik dan berusaha menghalangi tangan Sour yang mendekati tombol tersebut.
“Baiklah, memang apa yang akan terjadi jika aku menekannya?”
“Dunia akan hancur nyoo..”
“Seperti?”
“Seperti ini” Polisi itu dengan polosnya menekan tombol terlarang. Dan bum! Dengan seketika dunia menjadi hancur.
Tamat